Jumat, 26 Januari 2018

UNDANGAN UPACARA KARYA AGUNG MAMUNGKAH, TAWUR AGUNG, PENYEGJEG BHUMI, MELASPAS, NUBUNG PEDAGINGAN, NGENTEG LINGGIH, PADUDUSAN AGUNG, NGUSABA DALEM RING PURA DALEM SETRA KELOD DESA PAKRAMAN AAN, DESA AAN KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG

Semarapura, 25 Januari 2018 Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klungkung (Ida Bagus Made Oka Manuaba,SH,M.Si ) didampingi oleh Koordinator Penyuluh Agama Hindu menghadiri Undangan di Desa Pakraman Aan Desa Aan Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung dalam Upacara Karya Agung Mamungkah,Tawur Agung, Penyegjeg Bhumi, Melaspas, Nubung Pedagingan, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung, Ngusaba Dalem. Bendesa Adat Aan ( I Wayan Wira Adnyana ) menyampaikan bahwa upacara yang di adakan pada Wraspati Kliwon Menail ini yakni Upacara Tawur Gentuh, Penyegjeg Bhumi, Mlaspas, Numbung Pedagingan dan Karya Pengingkup. Pengempon Pura Dalem Setra Kelod Desa Pakraman Aan terdiri dari 530 Kepala Keluarga yang berada di 11 banjar di Desa Aan. Upacara Karya Agung di puput oleh Pedanda dari Griya Gede Aan Klungkung,Pedanda Griya Kulon Aan Klungkung dan Pedanda Griya Alang Kajeng Nongan Karangasem. Di sela-sela Upacara berlangsung Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klungkung menyampaikan bahwa pelaksanaan Yadnya patut memperhatikan Desa,Kala,dan Patra, tidak ada keharusan yang memaksakan terhadap besar kecilnya Yadnya tersebut sebab Yadnya menekankan pada keikhlasan dan sujud bhakti terhadap Sang Hyang Widhi dengan dilandasi niat suci dan hati yang suci. Dimana dalam Bhagawangita III. 12 dikatakan bahawa “ Sebab dengan Yadnyamu Sang Hyang Widhi memberkahi kebahagiaanmu,dia yang tidak membalas rahmat ini kepadaNya sesungguhnya adalah pencuri. “ Dari isi Weda tersebut maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan beryadnyalah kita bisa menuntun sradha dan bhakti kepada Sang Hyang Widhi. Weda juga mengajarkan umat untuk menjaga kelestarian alam (Bhutahita) berdasarkan Rta dan memelihara kualitas kehidupan individual dan sosial berdasarkan Dharma, disamping itu juga umat dapat berbhakti meningkatkan sradha dan Bhakti untuk mendapat kasih sayang Sang Hyang Widhi Wasa yang selalu memancar kepada makhluk hidup dan seisinya, tetapi masih ada sebagian umat yang tidak merasa mendapatkan kasih sayang dari Sang Hyang Widhi dan pancaran sinar suciNya ini dikarenakan di dalam individu manusia masih diselimuti awan kegelapan hati. Selanjutnya Ida Bagus Made Oka Yusa Manuaba juga menyampaikan bahwa ada beberapa cara untuk mendapatkan sinar suciNya yaitu 1. Tulya Nida Stuti ( keseimbangan menerima pujian dan makian) 2. Mauna ( terkendali dalam bicara dimana dihindari Ujar Ala ( kata-kata yang jahat), Ujar Nidya (berbohong), Ujar Pisuna (memfitnah), Ujar Aperakas (berbicara yang keras)). 3. Samstuta (selalu tenang menerima keadaan) 4. Tri Ramatih (teguh memegang prinsip-prinsip benar) 5. Bhaktiman (selalu berbhakti). Dan semoga Upacara Yadnya yang di laksanakan di Pura Dalem Setra Kelod Desa Pakraman Aan berjalan dengan rasa tulus iklhas dan bhakti yang suci sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat pengempon Pura bisa terwujud serta mendapatkan keselamatan, kedamaian lahir dan batin.(hms/dy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar