Senin, 13 Juni 2016

Menag: Pawai Seni Bali Teguhkan Nilai Religiusitas

(Inmas Bali) Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin beserta Ibu Menag Trisna Willy Lukman Hakim menghadiri acara Pawai Pesta Kesenian Bali ke-38 tahun 2016. Pawai seni ini digelar di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala, Renon, Bali, Sabtu (11/6) sore, dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Ditemui usai gelaran, Menag Lukman mengatakan bahwa tradisi Pawai Pesta Kesenian Bali tidak hanya menjaga budaya, mengintensifkan pendidikan, dan mengembangkan ekonomi, tetapi juga meneguhkan nilai-nilai religiusitas dalam berkesenian dan berkebudayaan.
�Yang selalu menarik dari Bali adalah karena semua hasil budaya masyarakatnya, berupa; tarian, pagelaran musik, karya lukis, dan karya seni lainnya adalah persembahan (wujud peribadatan) kepada Tuhan YME, sehingga selalu ada nilai-nilai spiritualitas yang melekat yang menjadi jiwa dalam berkesenian. Inilah warisan tradisi para leluhur yang patut terus dilestarikan dan dikembangkan,� kata Menag.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam sambutan pembukaan menegaskan, momentum pesta kesenian Bali kali ini sangat ditunggu masyarakat dan turis mancanegara. Menurutnya, selain sebagai media pendidikan, acara kesenian ini juga dapat menggerakan ekonomi masyarakat di Bali.
Acara ini dihadiri juga oleh beberapa Menteri kabinet Kerja seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubenur Bali Made Pastika beserta istri yang nampak duduk bersama Menag LHS di podium.
Berdasarkan pantauan Pinmas, acara kesenian tahunan ini, tidak hanya disaksikan masyarakat Bali, tetapi juga terlihat para turis mancanegara yang sejak siang hari sudah berkerumun untuk dapat menonton pawai seni secara langsung. Gubernur Bali Made Pastika mengatakan bahwa pawai kesenian ini menampilkan tari-tarian serta kesenian dari berbagai kabupaten dan kota di Pulau Dewata.
Pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 ini dimulai dari panggung kehormatan di depan Bajra Sandi bagian selatan, menuju ke Barat di perempatan jalan Kusuma Atmaja. Selanjutnya iring-iringan peserta pawai menuju ke arah utara (depan kantor DPRD Bali), sampai ujung menuju ke timur jalan Cok Agung Tresna, dan finis di depan Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.
Sementara itu, Ketua II Panitia Pelaksana PKB ke-38, I Gede Arya Sugiartha menyampaikan bahwa acara ini diikuti 15 kontingen, sembilan Kabupaten/Kota, tiga partisipan luar negeri yakni: Perancis, India, dan Timor Leste, satu partisipan dari luar Bali yakni Provinsi NTT, dan drumband dari Universitas Udayana . Selain itu, ada tamu khusus yaitu dari Forum Kerukunan Umat Beragama dari seluruh Indonesia sebanyak 300 orang.
Sementara tema pekan kesenian Bali (PKB) ke-38 ini adalah �Karang Awak Mencintai Tanah Kelahiran Sendiri� yang mengandung pesan kesadaran masyarakat Bali akan tempat untuk memuliakan kekuatan yang dimiliki alam semesta (SDA) dan diri (SDM, kompetensi). (Arief/sn)

Rabu, 08 Juni 2016

JAM KERJA SELAMA RAMADHAN TAHUN 2016 UNTUK PNS


PETA KABUPATEN KLUNGKUNG


Kabupaten Klungkung merupakan Kabupaten yang paling kecil dari 9 (sembilan) Kabupaten dan Kodya di Bali, terletak diantara 115 ° 27 ' - 37 '' 8 ° 49 ' 00 ''. Lintang Selatan dengan batas-batas disebelah utara Kabupaten Bangli. Sebelah Timur Kabupaten Karangasem, sebelah Barat Kabupaten Gianyar, dan sebelah Selatan Samudra India, dengan luas : 315 Km².
            Wilayah Kabupaten Klungkung sepertiganya ( 112,16 Km²) terletak diantara pulau Bali dan dua pertiganya ( 202,84 Km² lagi merupakan kepulauan yaitu Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Menurut penggunaan lahan di Kabupaten Klungkung terdiri dari lahan sawah 4.013 hektar, lahan kering 9.631 hektar, hutan negara 202 hektar, perkebunan 10.060 hektar dan lain-lain 7.594 hektar.
       Kabupaten Klungkung merupakan dataran pantai sehingga potensi perikanan laut. Panjang pantainya sekitar 90 Km yang terdapat di Klungkung daratan 20 Km dan Kepulauan Nusa Penida 70 Km. Permukaan tanah pada umumnya tidak rata, bergelombang bahkan sebagian besar berupa bukit-bukit terjal yang kering dan tandus. Hanya sebagian kecil saja merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan tanah diatas 40 % (terjal) adalah seluas 16,47 Km2 atau 5,32 % dari Kabupaten Klungkung.
       Bukit dan gunung tertinggi bernama Gunung Mundi yang terletak di Kecamatan Nusa Penida. Sumber air adalah mata air dan sungai hanya terdapat di wilayah daratan Kabupaten Klungkung yang mengalir sepanjang tahun. Sedangkan di Kecamatan Nusa Penida sama sekali tidak ada sungai.Sumber air di Kecamatan Nusa Penida dalah mata air da air hujan yang ditampung dalam cubang oleh penduduk setempat. Kabupaten Klungkung termasuk beriklim tropis. Bulan-bulan basah dan bulan - bulan kering antara Kecamatan Nusa Penida dan Kabupaten Klungkung daratan sangat berbeda.

Kecamatan Klungkung
Kecamatan Klungkung merupakan kecamatan terkecil dari 4 (empat) Kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung, dengan batas - batas disebelah Utara Kabupaten Karangasem, sebelah Timur Kecamatan Dawan, sebelah Barat Kecamatan Banjarangkan dan sebelah Selatan dengan Selat Badung, dengan luas 2.095 Ha, secara persis semua terletak di daerah daratan pulau Bali.
Kecamatan Banjarangkan
Kecamatan Banjarangkan merupakan kecamatan yang terletak paling barat dari 4 (empat) kecamatan yang ada di kabupaten Klungkung, dengan batas – batas, sebelah Utara Kabupaten Bangli, sebelah Timur Kecamatan Klungkung, sebelah Barat Kabupaten Gianyar dan sebelah Selatan Selat Badung, dengan luas 45,73 Km2.
Secara administrasi Kecamatan Banjarangkan terdiri dari 13 Desa, 55 dusun, 26 Desa Adat, dalam usaha untuk memajukan perekonomian di wilayah ini telah didukung dengan beberapa sarana seperti, pasar umum, koperasi, KUD, dan bank, RPD yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memajukan perekonomian desa.

Kecamatan Dawan
Kecamatan Dawan merupakan Kecamatan yang terletak paling Timur dari 4 (empat) Kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung dengan batas - batas, sebelah Utara dan Timur Kabupaten Karangasem, sebelah Barat Kecamatan Klungkung dan sebelah Selatan Samudra Hindia dengan luas 37,38 Km². Menurut penggunaannya luas wilayah Kecamatan Dawan terdiri 16,21 % lahan sawah, 17,26 % lahan tegalan, 35,50 % lahan perkebunan, 6,93 % lahan pekarangan 0,21 % kuburan dan lainnya 23,89 %.

Kecamatan Nusa Penida
Kecamatan Nusa Penida terdiri dari 3 (tiga) kepulauan yaitu pulau Nusa Penida, Pulau Lembongan dan Pulau Ceningan, terdiri dari 16 Desa Dinas, Dengan Jumlah Penduduk 46,749 Jiwa (8.543 KK). Pulau Nusa Penida bisa ditempuh dari empat tempat yaitu lewat Benoa dengan menumpang Quiksilver/Balihai ditempuh +1 jam perjalanan,  lewat Sanur dengan menumpang perahu jarak tempuh + 1,5 Jam perjalanan. Lewat Kusamba dengan menumpang Jukung jerak tempuh +1,5 jam perjalanan. Sedangkan kalau lewat Padangbai dengan menumpang kapal Boat yang jarak tempuh + 1 jam perjalanan.
 
Secara umum kondisi Topografi Nusa Penida tergolong landai sampai berbukit. Desa - desa pesisir di sepanjang pantai bagian utara berupa lahan datar dengan kemiringan 0 - 3 % dari ketinggian lahan 0 - 268 m dpl. Semakin ke selatan kemiringan lerengnya semakin bergelombang. Demikian juga pulau Lembongan bagian Utara merupakan lahan datar dengan kemiringan 0 - 3% dan dibagian Selatan kemiringannya 3 - 8 %. Sedangkan Pulau Ceningan mempunyai kemiringan lereng bervariasi antara 8-15% dan 15-30% dengan kondisi tanah bergelombang dan berbukit.
 
Mata pencaharian penduduk adalah pertanian dan sektor perikanan merupakan mata pencaharian utama oleh 6,68% tersebar pada desa -desa pesisir yaitu Suana, Batununggul, Kutampi Kaler, Ped dan Desa Toyapakeh. Di Pulau Lembongan 16,80% penduduk bergerak dibidang perikanan, dan Ceningan 12,88% mengingat kondisi dan topografi daerah maka yang cocok dikembangkan adalah Sektor Pertanian, dan Sektor Pariwisata (sumber : klungkung.go.id)